/

August 30, 2024

Jasa Penetration Testing – Pentest Jakarta

Jasa Penetration Testing – Pentest Jakarta

Dalam era digital yang terus berkembang, ancaman siber semakin kompleks dan canggih. Untuk melindungi sistem dan data, organisasi membutuhkan strategi keamanan yang komprehensif. Di Sibertahan, kami menyediakan tiga layanan utama dalam pengujian keamanan: Penetration Testing, Red Teaming, dan Adversary Emulation. Berikut penjelasan singkat tentang ketiga pendekatan ini.

1. Penetration Testing

Penetration Testing, atau yang sering disebut sebagai pentesting, adalah simulasi serangan yang dikendalikan terhadap sistem komputer, jaringan, aplikasi, atau infrastruktur untuk mengidentifikasi kelemahan yang mungkin bisa dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pentesting bertujuan untuk mengevaluasi keamanan sistem dan memberikan wawasan mengenai area yang perlu diperbaiki.

Pendekatan kami di Sibertahan meliputi beberapa tahapan:

  • Perencanaan dan Penentuan Lingkup: Kami mendefinisikan ruang lingkup pengujian, mencakup sistem, aplikasi, dan jaringan yang akan diuji, serta tujuan dan sasaran pengujian. Komunikasi dengan organisasi yang diuji sangat penting untuk memastikan bahwa pengujian tidak mengganggu operasi normal.
  • Pengumpulan Informasi: Tahap ini melibatkan pengumpulan informasi tentang target, seperti alamat IP, nama domain, dan informasi publik lainnya. Informasi ini membantu penguji memahami permukaan serangan dan potensi titik masuk.
  • Penilaian Kerentanan: Penguji menggunakan berbagai alat dan teknik untuk mengidentifikasi kerentanan dalam sistem target, seperti perangkat lunak yang usang atau konfigurasi keamanan yang tidak tepat.
  • Eksploitasi: Pada tahap ini, penguji mencoba mengeksploitasi kerentanan yang telah diidentifikasi untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem target.
  • Analisis dan Pelaporan: Setelah pengujian selesai, kami menyusun laporan rinci yang mencakup kerentanan yang ditemukan, metode eksploitasi, dan dampak potensial dari serangan yang berhasil. Kami juga memberikan rekomendasi untuk mengatasi kerentanan yang teridentifikasi.
  • Perbaikan: Tim keamanan organisasi menggunakan temuan dari pengujian untuk memperbaiki kelemahan dan memperkuat keamanan secara keseluruhan.

2. Red Teaming

Red Teaming adalah bentuk evaluasi keamanan siber yang lebih canggih dibandingkan dengan pentesting tradisional. Pendekatan ini mensimulasikan serangan nyata untuk menilai efektivitas langkah-langkah keamanan organisasi, termasuk teknologi, proses, dan orang-orangnya.

Di Sibertahan, layanan Red Teaming kami memiliki karakteristik berikut:

  • Simulasi Realistis: Red Teaming melibatkan simulasi skenario serangan yang kompleks dan multi-aspek, meniru taktik, teknik, dan prosedur yang digunakan oleh aktor ancaman nyata.
  • Pendekatan Adversarial: Tim Red Team kami berpikir dan bertindak seperti penyerang sesungguhnya, menggunakan keahlian teknis, rekayasa sosial, dan taktik kreatif lainnya untuk mencapai tujuan mereka.
  • Kolaborasi: Red Teaming melibatkan kolaborasi erat antara tim keamanan internal organisasi dan Tim Red eksternal untuk memahami lanskap keamanan organisasi dan memastikan pengujian sesuai dengan tujuan organisasi.
  • Pelaporan dan Rekomendasi: Seperti pentesting, Red Teaming diakhiri dengan laporan komprehensif yang menguraikan teknik yang digunakan, kerentanan yang dieksploitasi, dan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan postur keamanan organisasi.

3. Adversary Emulation

Adversary Emulation, atau yang juga dikenal sebagai Purple Teaming, adalah praktik keamanan siber yang melibatkan simulasi taktik, teknik, dan prosedur dari aktor ancaman tertentu untuk menguji kemampuan organisasi dalam mendeteksi, merespons, dan mempertahankan diri terhadap ancaman tersebut.

Pendekatan kami di Sibertahan meliputi:

  • Model Ancaman Spesifik: Adversary Emulation fokus pada peniruan perilaku dan strategi dari aktor ancaman yang dikenal, seperti kelompok penjahat siber tertentu atau aktor negara.
  • Kolaborasi: Adversary Emulation memerlukan kolaborasi antara tim keamanan internal organisasi dan pakar eksternal yang memiliki pengetahuan mendalam tentang aktor ancaman yang ditargetkan.
  • Pengujian Deteksi dan Respons: Tujuan utama dari Adversary Emulation adalah untuk menguji kemampuan organisasi dalam mendeteksi, menganalisis, dan merespons ancaman spesifik yang disimulasikan.
  • Rekomendasi yang Dapat Ditindaklanjuti: Hasil dari latihan Adversary Emulation didokumentasikan dalam laporan rinci yang memberikan rekomendasi untuk memperkuat postur keamanan organisasi.

Dengan menerapkan ketiga pendekatan ini, Sibertahan membantu organisasi memahami dan mengatasi kelemahan keamanan mereka, meningkatkan kemampuan deteksi dan respons, serta mempersiapkan diri terhadap ancaman siber yang semakin kompleks. Di dunia yang semakin terhubung, keamanan siber yang kuat bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.